Blogger Kalteng menerima jasa : Pasang Iklan Gambar, Review (Artikel, Produk, Jasa), Liputan Khusus, Kerjasama (klik salah satu) Baca Juga : Tentang Blogger Kalteng (Yandi Novia, Debu Yandi)Ngaruhi sendiri bisa dilakukan di 2 (dua) tempat, yakni danau (airnya tidak mengalir), dan sungai (airnya mengalir). Nah, berikut ini foto-foto yang saya abadikan pada saat Ngaruhi di sebuah danau, tepatnya berada di Desa Tanjung Jariangau, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Sampit).
Danau (Lawang - bahasa Dayak Ngaju), kondisi airnya keruh akibat tanah yang menjadi lumpur. Kebanyakan danau ditumbuhi tumbuhan Eceng Gondok (Ilung- bahasa Dayak Ngaju)
Ikan jenis haruan/ gabus, puyu, dan tabakang (nama salah satu ikan dalam bahasa Dayak Ngaju) berada di kubangan lumpur, sehingga membutuhkan keahlian untuk mencari dan menangkapnya dengan tangan kosong.
Kondisi air yang keruh dan hasil dari percampuran berbagai tumbuhan, termasuk juga hewan air, menjadikan bagian tubuh yang terkena air akan gatal. Bagi kami hal itu biasa saja, dan tidak pernah menjadikan alergi pada kulit.
Sebagai alat bantu Ngeruhi, masyarakat juga menggunakan jaring ataupun jala. Biasanya jaring ikan dibuat melingkar di tengah danau, dan ikan diburu dari pinggir danau dengan cara membongkar lumpur ataupun eceng gondok. Ikan dengan sendirinya akan berlari menuju ke tengah danau. Bagi anda yang ingin mencoba, silakan berkunjung ke Kalimantan Tengah pada musim kemarau.
Blogger Kalteng menerima jasa : Pasang Iklan Gambar, Review (Artikel, Produk, Jasa), Liputan Khusus, Kerjasama (klik salah satu) Baca Juga : Tentang Blogger Kalteng (Yandi Novia, Debu Yandi)
Teringat masa kecil kalau baca artikel ini...! Suka cari ikan yg kayak guni.
ReplyDeletesaat pulang kampung kmaren.. pas musim kemarau, ini am gawian sehari2 bang... walaupun gatal..hahaha
DeletePost a Comment
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.